Tema : Manusia dan Tanggung
Jawab
Landasi
Dengan Rasa Tanggung Jawab & Peduli
Berbicara mengenai
manusia dan tangggung jawab, tentunya kita semua tahu bahwa manusia hidup di
alam semesta ini tidak bisa lepas dari suatu hal yang biasa kita sebut tanggung jawab. Lalu apa itu tanggung
jawab? Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Seorang mahasiswa
mempunyai kewajiban belajar, Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah
memenuhi kewajibannya. Berarti ia telah bertanggung jawab atas bannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan
belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya, Bila pada ujian ia
mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung jawabannya.
Seseorang mau
bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya
tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam
lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan
terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keselarasan,
antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan.
Mungkin saya rasa
penjelasan di atas sudah cukup mewakili ulasan-ulasan mengenai tanggung jawab. Alangkah
baiknya kita langsung masuk contoh kasus sehubungan dengan manusia dan tanggung
jawab yakni masalah pertanggung-jawaban manusia terhadap bumi atau lingkungan
yang mereka tinggali.
Revolusi Industri
yang berlangsung sejak abad ke-18, memang membawa kemajuan dunia yang luar
biasa bagi kehidupan manusia. Bahkan sekarang di era teknologi informasi
percepatan semakin berlipat kali. Namun akibatnya, jumlah CO2 yang dihasilkan
dari kegiatan manusia pada 2008 saja sudah mencapai 8 miliar ton per tahun.
Padahal CO2 yang bisa diserap oleh hutan dan lautan hanya sekitar 3 miliar ton
per tahun. Kelebihan 5 miliar ton CO2 setiap tahun itulah yang membuat
perubahan iklim sangat ekstrem sekarang ini.
Tidak hanya itu,
upaya kita untuk mendorong peningkatan produksi pertanian bagi pemenuhan
kebutuhan manusia di dunia, membuat degradasi tanah subur (topsoil) mencapai
lebih dari satu miliar hektar. Kerusakan itu sama dengan gabungan luas daratan
India dan China.
Eksploitasi
berlebihan di lautan membuat ikan-ikan terlalu banyak ditangkap, sehingga
banyak spesies yang punah. Rusaknya kualitas sungai dan danau membuat seperlima
penduduk Bumi sekarang ini tidak lagi mendapatkan akses air bersih.
Atas kesadaran Bumi
yang semakin rusak, seluruh negara di dunia mencanangkan kampanye untuk
memenuhi tantangan 80:20. Seluruh negara di dunia mempunyai tanggung jawab
untuk menurunkan emisi CO2 sebanyak 80 persen dalam 20 tahun ke depan.
Agar kita mampu
menjawab tantangan itu, maka yang harus dilakukan adalah membangun kesadaran
bersama. Kita tidak bisa hanya sekadar saling menyalahkan, tetapi harus mampu
membukakan mata semua orang akan peran yang harus dijalankan untuk bisa
menyelamatkan Bumi.
Hanya saja kita harus
realistis bahwa tidaklah mungkin kita mampu membangun kesadaran apabila
pengetahuan masyarakat masih rendah. Mustahil kita mengharapkan semua orang mau
peduli terhadap lingkungan, apabila hidup mereka serba kekurangan dan tidak
memiliki pekerjaan yang layak.
Untuk itulah maka
pendidikan sangat penting untuk dilakukan. Kita harus mampu membangun
masyarakat berilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuanlah maka kita akan mampu
membangun kehidupan yang lebih berkualitas. Hanya masyarakat berilmu
pengetahuan yang bisa melihat kehidupan dengan horizon jauh ke depan. Tidak
hanya sekadar berpikir hidup untuk masa sekarang dan kemudian tidak peduli
terhadap nasib anak-cucu kita ke depan.
Tentu peran
pemerintah sebagai penentu kebijakan sangat penting. Pemerintah bukan hanya
bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsanya, tetapi mengarahkan masyarakat
bagaimana menjalani kehidupan tanpa harus merusak lingkungan dan menghancurkan
Bumi tempat kita hidup.
Menjaga kelestarian
hutan merupakan tugas yang sangat penting. Namun hutan juga harus bisa
memberikan manfaat bagi manusia yang hidup di sekitarnya. Hutan harus
dikembangkan untuk juga membangun kehidupan bagi masyarakat sekitar, tanpa
harus merusaknya.
Pada akhirnya yang
harus diupayakan adalah bagaimana menciptakan keseimbangan. Keberhasilan kita
untuk merawat Bumi tidak bisa dilakukan dengan mengancam atau melarang. Yang
jauh lebih penting dilakukan adalah bagaimana membuat kita mampu hidup
berdampingan dengan lingkungan yang asri dan Bumi yang sehat.
Memang benar, upaya
nyata atau praktik dari ulasan-ulasan di atas terkesan cukup sulit untuk
dilakukan dengan kondisi alam kita yang sudah mengalami kerusakan hingga sejauh
ini. Namun apakah kita mau, jika alam yang kita tinggali ini nantinya tidak
mampu lagi atau berhenti memberikan kehidupan kepada kita semua. Oleh karena
itu, dengan dilandasi rasa tanggung jawab yang besar, kita mulai dari sekarang
untuk melakukan hal-hal yang dapat memulihkan dan meyehatkan kembali lingkungan
kita. Saya pribadi percaya, walau dimulai dari hal sekecil apapun, pada saatnya
nanti akan dapat kita capai hal-hal besar yang kini kita anggap sebagai sesuatu
yang sangat sulit untuk dicapai. Dan pada akhirnya tanggung jawab serta rasa
pedulilah yang amat kita butuhkan saat ini untuk melakukan itu semua. “Believe
it.”
Salam Hijau....
_______________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
_______________________________________________________________________
"Mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan uraian-uraian yang terdapat pada artikel
ini. Saya berharap artikel ini dapat memberi manfaat bagi semua yang bersedia
membacanya maupun diri saya pribadi sebagai sebuah pengetahuan
baru dan juga sebagai pemenuhan tugas kuliah softskill - Ilmu Budaya Dasar.
Terima Kasih."
_______________________________________________________________________
0 komentar:
Posting Komentar
Don't forget to comment... ^ _ ^