Searching...
Sabtu, 05 Mei 2012

Penempatan Yang Tepat Diperlukan Dalam Mencapai Sebuah Keadilan

Tema : Manusia dan Keadilan

Penempatan Yang Tepat Diperlukan Dalam Mencapai Sebuah Keadilan

 
Berbicara mengenai Manusia dan Keadilan kita semua tentunya pasti tahu apa itu arti dari kata keadilan. Arti kata keadilan menurut saya adalah apabila masing-masing diri manusia memperoleh suatu hal atau perlakuan dalam ukuran yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dari masing-masing individu. Dan penentuan ukuran tersebut dilakukan dengan sebenar-benarnya (jujur, & tidak curang) menggunakan akal pikiran sebagai pengendaliannya.

Sehingga, dapat diartikan keadilan itu tidak selalu berarti Sama Rata. Contoh seorang yang bekerja di dalam perusahaan selama puluhan tahun gajinya disamakan dengan seorang pekerja yang baru masuk (dengan bagian yang sama) beberapa bulan yang lalu. Itu jelas tidak adil. Karena ukuran kebutuhan dari masing-masing individu itu berbeda-beda sesuai sebab-sebab yang mendasarinya.

Untuk lebih jelasnya kita lanjut ke CONTOH KASUS yang sedang hangat diperbincangkan saat ini, mengenai “Koboy Palmerah”.


Markas Besar TNI Angkatan Darat menyatakan Kapten A alias Koboy Palmerah melakukan aksinya lantaran panik. Rupanya, koboi yang satu ini terburu-buru ingin menjemput ibunya. "Saat kejadian ia sedang terburu-buru menjemput ibunya di bandara karena sakit jantung,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Pandji Suko Hari Judho, di Markas Besar TNI AD, Rabu, 2 Mei 2012.

Pada Selasa, 1 Mei 2012, sebuah video berjudul "Koboy Palmerah" diunggah seseorang di YouTube dan kini menjadi pembicaraan di jejaring sosial Twitter. Video yang diunggah seseorang dengan nama UnpluggedTheTV itu mempertontonkan perilaku pengendara mobil TNI AD yang sedang berselisih dengan pengendara motor Vespa di kawasan Palmerah.

Dalam video yang diunggah, tampak si pengendara motor Vespa yang mengenakan helm serta berkaus biru menyerempet mobil berwarna hijau militer berpelat nomor 1394-00 milik orang yang diketahui anggota TNI. Hal itu rupanya membuat pengendara mobil, yang saat itu berkaus putih lengan panjang dan celana krem emosi.

Membelakangi kamera, pengendara mobil itu kemudian terlihat menggenggam pistol di tangan kirinya. Sementara itu, di tangan kanannya, tampak benda seperti stik pemukul dipegang. Pria itu berkali-kali memukul pengemudi motor dan tidak jarang pula mengacung-acungkan pistol ke arahnya.
( Dikutip dari : TEMPO.CO, Jakarta ).

  _____________________________________________________________

Nah, menurut anda-anda sekalian apakah ini merupakan suatu sikap yang sesuai dengan keadilan? Seorang Kapten yang seharusnya tegas terhadap hal-hal yang mengancam keamanan Negara dan juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi warga negaranya malah melakukan sikap yang tidak sepantasnya dilakukan. Seorang warga sipil yang tidak menunjukkan sebuah ancaman yang berarti dilawan dengan emosi yang luar biasa, sampai-sampai sebuah senjata berupa Pistol digunakan dan dipertontonkan di hadapan publik.

Ini menunjukkan seakan-akan dia (seorang yang memiliki pangkat) orang yang harus paling dihormati dan dijunjung tinggi di lingkungan masyarakat umum. Memang betul, seorang manusia akan terbawa emosinya jika dihadapkan pada kondisi-kondisi tertentu. Namun alangkah lebih baiknya apabila kita sebagai manusia mampu menempatkan suatu pengendalian menggunakan akal pada kondisi-kondisi seperti ini, bukan emosi yang meledak-ledak.

Mengapa tidak kita coba terlebih dahulu untuk memandang ancaman kita itu seperti apa? Dalam tingkatan apa? Apakah berupa ancaman kecil yang bisa diselesaikan dengan cara yang bijak? Atau ancaman serius yang memaksa kita untuk melakukan hal sesuai dengan kondisi yang dihadapkan? Jika kita mampu menempatkan diri kita seperti itu, baru kita bisa disebut sebagai seorang manusia yang adil di kehidupan kita.

 _____________________________________________________________

"Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan uraian-uraian yang terdapat pada artikel ini. Saya berharap artikel ini dapat memberi manfaat bagi semua yang bersedia membacanya maupun diri saya pribadi sebagai sebuah pengetahuan baru dan juga sebagai pemenuhan tugas kuliah softskill - Ilmu Budaya Dasar. Terima Kasih."
 _____________________________________________________________

Download This Papers

0 komentar:

Posting Komentar

Don't forget to comment... ^ _ ^

ads
ads
 
Back to top!