Searching...
Sabtu, 07 April 2012

Di Kehidupan Ini, Kepada Siapakah Kita Curahkan Belas Kasih Yang Kita Milki ?

Berbicara mengenai Belas Kasih kita semua tentu tahu seperti apa itu belas kasih. Pada teorinya belas kasih adalah menujukkan suatu perasaan yang muncul dari dalam hati terhadap siapapun yang telah menggugah rasa belas kasih itu sendiri dari dalam hatinya. Tentunya, belas kasih dimiliki oleh siapa saja yang merupakan makluk hidup di dunia ini, salah satunya manusia.

Manusia hidup di dunia ini pasti tidak terlepas dari kebutuhan hidup. Sebagai pemenuhan kebutuhan hidup tersebut manusia menjalani berbagai rutinitas di dalam kehidupannya. Salah satunya adalah menuntut ilmu guna mencapai masa depan sesuai dengan yang diinginkannya. Dalam menjalani kegiatan ini manusia memerlukan suatu komponen hidup yakni rasa belas kasih. Diperlukannya belas kasih adalah agar kita tetap sesuai dengan hakikat hidup kita sebagai seorang manusia, yakni memiliki jalinan atau hubungan yang baik dengan siapaun juga tanpa terkecuali.

Adapun beberapa hal yang menurut saya pribadi merupakan contoh perwujudan belas kasih berkaitan dengan profesi yang dijalani saat ini yakni Mahasiswa Universitas Gunadarma, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika. Daintaranya adalah :

  
          1. Belas Kasih terhadap Orang Tua.

 Rasa Belas Kasih ini merupakan prioritas pertama saya yang mendasari kegiatan kemahasiswaan yang sedang saya jalani saat ini. Sebenarnya saya merasa menjadi sebuah beban berat bagi kedua orang tua saya, karena perkuliahan merupakan kegiatan yang memerlukan biaya dalam angka yang tidak sedikit mengingat kebutuhan hidup yang semakin hari semakin meningkat. Seharusnya saat ini saya sudah bisa sedikit meringankan beban kedua orang tua dalam hal materil yakni dengan bekerja. Namun apa boleh buat, kedua orang tua saya lebih menginginkan saya untuk menjalani kegiatan yang saat ini tengah saya jalani. Memang benar kata kedua orang tua saya, masa depan yang lebih baik dan cerah akan lebih mudah tercapai apabila kita memiliki ilmu yang lebih dibandingkan dengan rata-rata mereka yang tidak melanjutkan pendidikannya. Oleh karena itu, insyaallah saya akan menjalani rutinitas saya sebagai manusia dengan penuh rasa tanggung jawab dan kesungguhan hati, agar kelak saya bisa membanggakan dan mewujudkan apa yang mereka (orang tua saya) angan-angankan dan harapkan dari seorang anak yang telah dilahirkannya dan dirawat dengan segenap kasih sayang hingga detik ini. Aamiin.

  
          2.   Belas Kasih terhadap Saudara Kandung.

Rasa belas kasih selanjutnya adalah saya tujukan kepada adik kandung saya (satu-satunya). Berhubung dalam keluarga kecil saya, yang menjadi anak pertama adalah saya, saya merasa suatu saat nanti saya pasti akan menjadi tumpuan hidup di dalam keluarga. Dengan kemahasiswaan yang saya miliki, keluarga berharap bahwa untuk kedapannya saya mampu menggantikan peran kedua orang tua dalam mengurus pendidikan berikutnya (dalam hal biaya dan lainsebagainya) saudara kandung saya. Dan mampu menjadikan sosok seorang yang berhasil dan sukses untuk saudara kandung saya dan diri saya pribadi. Aamiin.


          3.   Belas Kasih terhadap Pembimbing Pendidikan.

Pembimbing Pendidikan yang saya maksud disini adalah dosen-dosen yang membimbing saya selama menuntut ilmu di universitas yang saya tempati. Saya menganggap mereka berprofesi sebagai dosen adalah bertanggung jawab untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya terhadap mahasiswa yang dibimbingnya. Yang bisa saya lakukan untuk mereka adalah melakukan hal-hal yang sekiranya mendukung kegiatan pembelajaran, misalnya bersikap tertib dan sopan pada saat dosen menjelaskan materi yang sedang dijarkannya, mengerjakan semua tugas yang diberikannya sebagai pemenuhan nilai perkuliahan dan lain sebagainya. Sebenarnya tindakan di atas dilakukan semata-mata bukan hanya menguntungkan pihak dosen saja. Namun kita sebagai mahasiswa uga akan merasakan manfaatnya. Dosen dengan cepat dan mudah mempertanggung jawabkan profesinya sebagai pengajar dengan menyampaikan materi-materi yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Dan mahasiswapun mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiwa yakni mendapatkan ilmu-ilmu yang yang mereka cari di perkuliahan serta tentunya nilai-nilai yang memuaskan sesuai dengan yang diharapkan. Aamiin.
  

          4.   Belas Kasih terhadap Teman.

Teman merupakan salah satu orang yang mampu memberikan dukungan / support di dalam rutinitas kehidupan yang kita jalani sehari-hari. Oleh karena itu mereka juga tergolong orang-orang yang patut mendapatkan belas kasih dari kita. Teman yang saya maksudkan di sini adalah mereka yang sama-sama pernah atau saat ini tengah menuntut ilmu dengan caranya masing-masing. Adapun mereka yang saat ini sudah tidak mengenyam pendidikan, juga masih patut untuk diberi masukan-masukan berupa ilmu atau pengetahuan baru yang kita dapatkan lewat proses perkuliahan. Tentunya kita tidak ingin melihat teman-teman seperjuangan kita kesulitan dalam memperoleh pendidikan. Oleh karena itu tidak ada salah dan ruginya apabila kita berbagi ilmu terhadap mereka yang memang benar-benar membutuhkannya. Siapa tahu, merekalah yang akan menemani dan membantu kita menuju keberhasilan dan kesuksesan di masa mendatang. Aamiin.
  

          5.   Belas Kasih terhadap Orang Lain Di Sekitar Kita.

Kita hidup di dunia ini tentunya selalu berdampingan dengan orang-orang lain disekitar kita, missal tetangga, saudara angkat, kenalan dan lain sebagainya. Tanpa kita sadari mereka juga berperan di dalam kehidupan kita, contohnya saja petugas keamanan atau satpam. Kita tidak mengenal mereka dan mereka juga tidak mengenal kita. Namun mereka bersedia untuk melindungi kita dari ancaman atau gangguan (kriminalitas). Memang, mereka melakukan hal itu didasarkan atas pekerjaan untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Namun apa yang mereka dapatkan sebenarnya tidak setimpal dengan resiko pekerjaan yang mereka jalani. Saya yakin walaupun sedikit mereka juga memiliki rasa belas kasih terhadap kita sebagai seorang yang memang berhak mendapatkan perlindungan. Oleh karena itu saya ingin membalas belas kasih mereka dengan cara menciptakan hal baru atau sesuatu yang mampu mempermudah mereka dalam melakukan pekerjaannya dan juga mampu mengurangi resiko-resiko yang mungkin saja terjadi pada saat mereka menjalani pekerjaannya. Insyaallah hal itu bisa diwujudkan dengan cara memahami betul apa-apa yang telah disampaikan di kegiatan perkuliahan, kemudian mengimplementasikannya dalam wujud yang sebenarnya di dunia nyata. Aamiin.

___________________________________________________________________

     "Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan uraian-uraian yang terdapat pada paper ini. Saya berharap paper ini dapat memberi manfaat bagi semua yang bersedia membacanya maupun diri saya pribadi sebagai sebuah pengetahuan baru dan juga sebagai pemenuhan tugas kuliah softskill - Ilmu Budaya Dasar. Terima Kasih."

                                                                            Download This Papers

0 komentar:

Posting Komentar

Don't forget to comment... ^ _ ^

ads
ads
 
Back to top!