Berbicara mengenai Belas
Kasih kita semua tentu tahu seperti apa itu belas kasih. Pada teorinya belas
kasih adalah menujukkan suatu perasaan yang muncul dari dalam hati terhadap
siapapun yang telah menggugah rasa belas kasih itu sendiri dari dalam hatinya. Tentunya,
belas kasih dimiliki oleh siapa saja yang merupakan makluk hidup di dunia ini,
salah satunya manusia.
Manusia hidup di
dunia ini pasti tidak terlepas dari kebutuhan hidup. Sebagai pemenuhan
kebutuhan hidup tersebut manusia menjalani berbagai rutinitas di dalam
kehidupannya. Salah satunya adalah menuntut ilmu guna mencapai masa depan
sesuai dengan yang diinginkannya. Dalam menjalani kegiatan ini manusia
memerlukan suatu komponen hidup yakni rasa belas kasih. Diperlukannya belas
kasih adalah agar kita tetap sesuai dengan hakikat hidup kita sebagai seorang
manusia, yakni memiliki jalinan atau hubungan yang baik dengan siapaun juga
tanpa terkecuali.
Adapun beberapa hal yang
menurut saya pribadi merupakan contoh perwujudan belas kasih berkaitan dengan
profesi yang dijalani saat ini yakni Mahasiswa Universitas Gunadarma, Fakultas
Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika. Daintaranya adalah :
1. Belas
Kasih terhadap Orang Tua.
Rasa
Belas Kasih ini merupakan prioritas pertama saya yang mendasari kegiatan
kemahasiswaan yang sedang saya jalani saat ini. Sebenarnya saya merasa menjadi
sebuah beban berat bagi kedua orang tua saya, karena perkuliahan merupakan
kegiatan yang memerlukan biaya dalam angka yang tidak sedikit mengingat kebutuhan
hidup yang semakin hari semakin meningkat. Seharusnya saat ini saya sudah bisa sedikit
meringankan beban kedua orang tua dalam hal materil yakni dengan bekerja. Namun
apa boleh buat, kedua orang tua saya lebih menginginkan saya untuk menjalani
kegiatan yang saat ini tengah saya jalani. Memang benar kata kedua orang tua
saya, masa depan yang lebih baik dan cerah akan lebih mudah tercapai apabila
kita memiliki ilmu yang lebih dibandingkan dengan rata-rata mereka yang tidak
melanjutkan pendidikannya. Oleh karena itu, insyaallah saya akan menjalani
rutinitas saya sebagai manusia dengan penuh rasa tanggung jawab dan kesungguhan
hati, agar kelak saya bisa membanggakan dan mewujudkan apa yang mereka (orang
tua saya) angan-angankan dan harapkan dari seorang anak yang telah
dilahirkannya dan dirawat dengan segenap kasih sayang hingga detik ini. Aamiin.
2.
Belas
Kasih terhadap Saudara Kandung.
Rasa
belas kasih selanjutnya adalah saya tujukan kepada adik kandung saya
(satu-satunya). Berhubung dalam keluarga kecil saya, yang menjadi anak pertama
adalah saya, saya merasa suatu saat nanti saya pasti akan menjadi tumpuan hidup
di dalam keluarga. Dengan kemahasiswaan yang saya miliki, keluarga berharap
bahwa untuk kedapannya saya mampu menggantikan peran kedua orang tua dalam
mengurus pendidikan berikutnya (dalam hal biaya dan lainsebagainya) saudara
kandung saya. Dan mampu menjadikan sosok seorang yang berhasil dan sukses untuk
saudara kandung saya dan diri saya pribadi. Aamiin.
3.
Belas
Kasih terhadap Pembimbing Pendidikan.
Pembimbing
Pendidikan yang saya maksud disini adalah dosen-dosen yang membimbing saya selama
menuntut ilmu di universitas yang saya tempati. Saya menganggap mereka berprofesi
sebagai dosen adalah bertanggung jawab untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya
terhadap mahasiswa yang dibimbingnya. Yang bisa saya lakukan untuk mereka
adalah melakukan hal-hal yang sekiranya mendukung kegiatan pembelajaran, misalnya
bersikap tertib dan sopan pada saat dosen menjelaskan materi yang sedang
dijarkannya, mengerjakan semua tugas yang diberikannya sebagai pemenuhan nilai
perkuliahan dan lain sebagainya. Sebenarnya tindakan di atas dilakukan semata-mata
bukan hanya menguntungkan pihak dosen saja. Namun kita sebagai mahasiswa uga
akan merasakan manfaatnya. Dosen dengan cepat dan mudah mempertanggung jawabkan
profesinya sebagai pengajar dengan menyampaikan materi-materi yang
diperuntukkan bagi mahasiswa. Dan mahasiswapun mendapatkan haknya sebagai
seorang mahasiwa yakni mendapatkan ilmu-ilmu yang yang mereka cari di
perkuliahan serta tentunya nilai-nilai yang memuaskan sesuai dengan yang
diharapkan. Aamiin.
4.
Belas
Kasih terhadap Teman.
Teman
merupakan salah satu orang yang mampu memberikan dukungan / support di dalam
rutinitas kehidupan yang kita jalani sehari-hari. Oleh karena itu mereka juga
tergolong orang-orang yang patut mendapatkan belas kasih dari kita. Teman yang
saya maksudkan di sini adalah mereka yang sama-sama pernah atau saat ini tengah
menuntut ilmu dengan caranya masing-masing. Adapun mereka yang saat ini sudah
tidak mengenyam pendidikan, juga masih patut untuk diberi masukan-masukan
berupa ilmu atau pengetahuan baru yang kita dapatkan lewat proses perkuliahan. Tentunya
kita tidak ingin melihat teman-teman seperjuangan kita kesulitan dalam
memperoleh pendidikan. Oleh karena itu tidak ada salah dan ruginya apabila kita
berbagi ilmu terhadap mereka yang memang benar-benar membutuhkannya. Siapa
tahu, merekalah yang akan menemani dan membantu kita menuju keberhasilan dan kesuksesan
di masa mendatang. Aamiin.
5.
Belas
Kasih terhadap Orang Lain Di Sekitar Kita.
Kita hidup di dunia
ini tentunya selalu berdampingan dengan orang-orang lain disekitar kita, missal
tetangga, saudara angkat, kenalan dan lain sebagainya. Tanpa kita sadari mereka
juga berperan di dalam kehidupan kita, contohnya saja petugas keamanan atau
satpam. Kita tidak mengenal mereka dan mereka juga tidak mengenal kita. Namun
mereka bersedia untuk melindungi kita dari ancaman atau gangguan (kriminalitas).
Memang, mereka melakukan hal itu didasarkan atas pekerjaan untuk memnuhi
kebutuhan hidupnya. Namun apa yang mereka dapatkan sebenarnya tidak setimpal
dengan resiko pekerjaan yang mereka jalani. Saya yakin walaupun sedikit mereka
juga memiliki rasa belas kasih terhadap kita sebagai seorang yang memang berhak
mendapatkan perlindungan. Oleh karena itu saya ingin membalas belas kasih
mereka dengan cara menciptakan hal baru atau sesuatu yang mampu mempermudah
mereka dalam melakukan pekerjaannya dan juga mampu mengurangi resiko-resiko
yang mungkin saja terjadi pada saat mereka menjalani pekerjaannya. Insyaallah hal
itu bisa diwujudkan dengan cara memahami betul apa-apa yang telah disampaikan
di kegiatan perkuliahan, kemudian mengimplementasikannya dalam wujud yang
sebenarnya di dunia nyata. Aamiin.
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
"Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
uraian-uraian yang terdapat pada paper ini. Saya berharap paper ini dapat
memberi manfaat bagi semua yang bersedia membacanya maupun diri saya pribadi sebagai sebuah pengetahuan baru dan
juga sebagai pemenuhan tugas kuliah softskill - Ilmu Budaya Dasar. Terima
Kasih."
0 komentar:
Posting Komentar
Don't forget to comment... ^ _ ^