Ketika bercocok tanam mengubah
pola kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan manusia di
era neolitikum, mungkin kita akan berpikir jika manusia meninggalkan ikan
dan lebih memilih makanan hasil pertanian ataupun peternakan.
Ini
tidak sepenuhnya benar. Lantas?
Menurut sebuah penelitian, pada pot-pot kuno telah
ditemukan jejak makanan amis. Dalam hal ini, para peneliti dari University of York dan University of Bradford telah
menganalisa 133 pot yang
berpenanggalan sekitar 4.000 SM. Mereka menemukan bahwa ikan dan
kerang terus dimakan manusia
meski telah memasuki masa bercocok tanam.
Pertanian menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa utara pada
waktu itu. Bukti sebelumnya menyatakan
bahwa makanan
mereka berubah. Namun, hasil studi diterbitkan
dalam Proceedings National Academy of
Sciences ini tampaknya menunjukkan
hal sebaliknya.
“Informasi dari residu tembikar menambahkan bukti
lain bahwa makanan Neolitik tidak benar-benar berubah,” kata penulis utama, Craig Oliver,
dari University of York.
Di
lokasi pedalaman, 28 persen pot berisi jejak yang peneliti percaya sebagai ikan air tawar.
Sementara
seperlima
dari pot
pesisir mengandung jejak kehidupan
laut, termasuk lemak dan minyak yang tidak ditemukan pada hewan ternak dan tanaman.
“Penelitian ini memberikan bukti yang jelas jika
orang di Baltik Barat terus mengeksploitasi
sumber daya laut dan air tawar
meskipun kedatangan hewan peliharaan dan
tanaman,” tambah Dr. Craig.
By : http://duniakukoma.blogspot.com/2011/10/temuan-baru-tentang-makanan-manusia.html
0 komentar:
Posting Komentar
Don't forget to comment... ^ _ ^